Skip to main content

Film Heart Attack a.k.a Freelance Movie (Thailand - 2015)

Poster Film Heart Attack (2015)
Akhirnya, malam ini gue memberanikan diri menuliskan unek-unek mengenai film yang sudah gue tonton bersama pacar (jujur sih gue agak memaksakan dirinya untuk hadir di CGV Blitz tanggal 14 September 2015), maaf ya sayang :*

Oke, fokus menulis pendapat:
Menurut gue pribadi, film ini keren. hehe karena berdasarkan pengalaman pribadi dari sang sutradara yang pernah bekerja sebagai Freelancer di Thailand. Untuk film ini, P' Ter Nawapol berhasil membuat karakter Yoon (Sunny Suwanmethanont) menjadi seseorang yang workaholic alias gila kerja. Bekerja di bidang desain grafis menjadikan Yoon ga bisa bersosialisasi dengan lingkungannya hingga ga bisa memperhatikan dirinya sendiri.
Pertanyaan terkeren yang ada di film ini dan sering kali kita lupakan adalah "Makan untuk hidup? atau hidup untuk makan?" Kata-kata itu merupakan tamparan keras bagi seseorang yang meleburkan dirinya untuk sebuah pekerjaan.

Pada awal film, P' Ter membuat penonton agak bingung sebenarnya, karena terjadi obrolan di dalam diri Yoon. Agak terkesan monolog, tapi menjelaskan apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan oleh Yoon. Kemudian, penonton diperkenalkan seorang wanita yang menjadi penyalur pekerjaan kepada Yoon, bernama Jee (Violette Wautier). Sama dengan Yoon, Jee pun sama-sama Work Hard tapi masih 'mending' karena masih ada kesempatan mencuri-curi waktu tidur, walau P' Ter selalu memunculkan driver Jee yang mengikuti dirinya kemana-mana dengan menggunakan helm. Dengan insert driver tersebut, P' Ter menjelaskan bahwa Jee tipe orang yang sangat ingin on time.

Drama dalam film ini terjadi saat tubuh Yoon menemukan titik jenuh dengan kebiasaan pemiliknya yang tidak menjaga dirinya. Hidup dengan makan junk food, seafood yang ternyata mengakibatkan alergi Yoon bermunculan (ruam kulit seperti cacar), dan kurang tidur. Sehingga, Yoon merasa ada hal yang harus dibereskan dalam tubuhnya dengan cara berobat ke rumah sakit. Berangkatlah Yoon ke rumah sakit swasta yang memang pelayanannya baik tetapi dengan cost yang sepadan dengan apa yang didapatkan alias mahal untuk seorang dengan penyandang job Freelance. 

Setelah beberapa hari kemudian, ruam Yoon bertambah banyak sehingga dia mencari referensi lain untuk berobat. Pergilah dia ke rumah sakit umum tempat praktik dokter (koas), Yoon sudah berangkat pagi sekitar pukul 6. Tetapi antrian sudah panjang seperti ular naga panjangnya bukan kepalang hingga berlapis-lapis (seperti antrian pembagian sembako). Yoon sampai mengantuk dan tertidur, tetapi nomor panggilnya sudah terlewat 2 panggilan. Dia merasa kesal karena tidak diperbolehkan untuk segera bertemu dokter, karena geram dia pun beranjak pergi. Saat melangkahkan kaki menjauh, nomor panggilnya kembali diundang untuk bertemu dokter. Dia pun kembali dan masuk ke dalam bilik pengobatan (ruangan dokter). Jika disadari P' Ter menyisipkan betapa rendahnya pelayanan umum untuk orang yang membutuhkan pengobatan. Terjadi ketidakseimbangan antara rumah sakit swasta dan rumah sakit umum yang sebetulnya sama-sama mengobati orang yang sedang sakit.

Setelah menunggu beberapa saat, duduklah seorang dokter cantik bernama Imm (Davika Hoorne). Dia bertanya jawab seputar keluhan Yoon. Hingga akhirnya dr.Imm melihat betapa sedihnya keadaan tubuh Yoon, terlihat dari mata nya yang kurang istirahat dan ruam akibat alergi yang tidak disadari. Ada beberapa insert yang jenaka. (ga asik kalau ditulis disini, hehe ga greget nanti kalau pas nonton). Imm menyarankan kepada Yoon agar beristirahat pukul 9 malam, teratur berolahraga, minum obat tepat waktu, dan mengoleskan salep diatas ruam kulitnya. Selesai berbincang mengenai penyakitnya, Yoon menyadari bahwa dirinya merasakan hal yang 'lain' setiap melihat dokter Imm.

Yoon menyanggupi hampir semua saran dari dokter Imm, tetapi hanya tidur pukul 9 malam yang tidak bisa ia tepati karena deadline pekerjaannya yang menumpuk dan tidak bisa ditinggalkan.

--- izin dilanjutkan nanti yaa, saya ngantuk hehe ---

haiii, saya kembali lagi untuk menceritakan film ini. hehe

Intinya, Yoon ga mau nganggur. Dunia kerja apalagi jadi freelancer itu kan ga bisa ditebak. Kadang ada job kadang nggak. Nah, karena sakitnya Yoon ga bisa ditanggulangi lagi karena gaya hidupnya yang ga bisa berubah sesuai saran dari dokter Imm jadilah Yoon mau ga mau hampir 6 bulan bolak balik rumah sakit.

Di beberapa bulan terakhir, kerjaan Yoon ga beres. Sehingga Jee meng-overhand-kan pekerjaan Yoon ke Graphic Designer Freelancer lain. Padahal kerjaan ini yang sangat ditunggu-tunggu oleh Yoon. Tapi apa daya, tubuhnya sudah tidak bisa bertahan.

Di bulan keenam, Yoon yang sudah tidak bekerja lagi merasa tubuhnya sudah sehat. Tetapi ada hal yang dikhawatirkan, yaitu tidak bisa bertemu lagi dengan dokter Imm. Nah, ini nih bumbu drama cinta-cintaannya. Dari awal mereka ketemu, Yoon itu agak grogi saat ketemu Imm. haha jadi kalau kalian nonton, pasti akan ngerti gimana ekspresinya Yoon.

Saat ketemuan sama dokter Imm, Yoon dinyatakan sehat. Sehingga tidak perlu untuk kembali lagi check-up di bulan berikutnya. Kebetulan, ada job yang datang. Yoon menerimanya, tetapi deadline-nya super duper singkat hanya dua minggu alias 14 hari. Yoon kerja mati-matian agar project nya ga mengecewakan. Dia mulai hidup berantakan lagi, dari makan seafood, minum minuman berenergi alias doping, lalu yang paling parah ya tidak tidur selama hampir 12 hari.

Yoon mengetahui tubuhnya sudah tidak tahan lagi, karena ruam ruam (seperti cacar) itu muncul lagi.



Comments

Popular posts from this blog

liburan dadakan (1)

ini semua bermula...tepatnya tanggal 23 februari 2015. tante gue ngajak pergi ke kuala lumpur untuk jemput tante gue yang hari minggu berangkat kesana duluan sama temennya. oke, prepare pertama yang kami lakukan adalah mental. melancong ke negeri orang tanpa persiapan itu rasanya nanonano. beneran random, bukan masalah takut nyasar atau gimana. tapi akan kah kita dengan mudahnya ketemu sama tante gue yang sudah duluan disana. jadi, kami menentukan meeting point yaitu McDonalds Bukit Bintang. tanggal yang sama, pas banget itu hari senin yang cukup crowded menurut gue, karena gue dan tante gue yang ngajak berangkat, segera melakukan riset dadakan di semua browser di laptop dan hp. nyari tahu akses ke bukit bintang dari bandara. lalu dari bandara kita harus kemana lagi, karena ga mungkin kayak melakukan rescue yang cuma jemput doang abis itu balik ke jakarta, rugi bandar cyiiin (kalau kata tante gue). intinya pada malam hari sebelum tgl 24 februari, nomor paspor gue udah dipegang sam...

Berharap Bisa Bertemu Ter (Chantavit Dhanasevi) #OneDayID

Fans mana yang tidak senang akan kabar bahwa artis yang digemarinya akan datang ke Kota dimana dia tinggal. Haha itu yang saat ini gue rasakan saat membaca salah satu tweet dari perusahaan bioskop di kota gue tinggal, CGV Blitz. tweet dari @cgvblitz Senang banget kannn! Alhamdulillah. Sekarang gue cuma bisa berdoa semoga aja ada keajaiban untuk gue mendapatkan tiket untuk bertemu dengan Ter Chantavit dan Banjong Pisanthankun. Ahhh! Can't wait to join the quiz. Infonya, besok @cgvblitz di akun twitternya akan membagikan tiket untuk Meet and Greet #OneDayID ++++++++ For your information: Poster Film OneDay akan rilis tanggal 15 September 2016 di @CGVBlitz Jadi, yang minat nonton Denchai dan Nui di Bioskop, segera pantengin situs CGVBlitz dan Cinemaxx yaaa. Dua bioskop itu akan menayangkan film OneDay! Thank you sudah singgah di blog ini. Komentar juga boleh. hehe Makasii.