Skip to main content

mengenal (kembali) hobby masa kecil

sewaktu kecil, gue tinggal di bekasi selatan. gue masih inget waktu itu nyokap ngajak gue untuk ke sekolah TK. ceritanya mau daftar TK gitu, tapi gue nangis kejer karena gue ga mau sekolah TK gue pengennya udah pake seragam putih merah alias SD. haha semua gara-gara jalan depan rumah gue adalah jalan pintas untuk pelajar SD ke sekolahnya.

intinya gara-gara ga jadi masuk sekolah TK itu, nyokap ngajak gue ke kantor pos yang ada di ujung jalan dan posisinya di belakang Sekolah Tunas Jakasampurna, beliau mau beli prangko untuk kirim surat ke temannya. entah gue lupa siapa dan dimana temen nyokap yang sering kirim-kiriman surat. gue ngeliat beberapa orang beli kertas setumpuk tapi blank gitu belakangnya trus sama orang itu, dia nempelin kayak potongan koran kebelakang kertas yang kayak karton (setelah gue nanya mama itu namanya Kartu Pos). gue ngeliatin aja itu bapak ngelemin potongan koran yang ternyata itu TTS. mulai dari situ gue keranjingan juga nyari kuis dari koran dan majalah Bobo & Paman Gober (yang dibeliin papa setiap hari kamis dan senin).

gue akhirnya jadi pelajar SD, tiap pulang sekolah gue naik sepeda ke kantor pos, beli prangko dan kartu pos. saking seringnya ngirimin kuis Bibi Titi Teliti, sayembara bobo, sampai ngeliatin alamat para pemenang gue kirimin surat mau jadi sahabat pena (ga mau kalah ceritanya dulu sama mama yang tiap seminggu sekali nyempetin ngirim kuis dari tabloid Nova). hehe intens lah ke kantor pos, sampai kenal petugas (2 bapak yang ngurusin stampel dan surat-surat, 1 ibu-ibu ngurusin uang yang sampai sekarang gue ga tau itu uang apaan yang dia itungin) disana, gue kadang ikut bantuin ngegetokin stample. haha (kangen jadinya) setelah gue pikir-pikir, rada ga tau diri juga gue dateng ke kantor pos malah ngegetokin stample sendiri.

ceritanya, udah hampir beberapa bulan gue belum dapat kartu pos/surat dari orang-orang yang gue ajak sahabat pena, apalagi hadiah dari sayembara yang gue kirim, nihil! tapi mama beberapa kali menang (dapat payung, kaos, dan peralatan makan plastik). gue inget banget, tiap ada pos yang dateng ke seberang rumah gue (keluarga pak dosen), kayaknya bahagia banget nerima amplop (yang baru gue sadarin itu ternyata tagihan telpon/pam sekaligus surat-surat yang kayak dokumen gitu deh yang ga mungkin gue dapet, anak SD ngarepin dapet dokumen).

waktu itu lagi liburan dannn hari kamis siang jam 10an (kenapa gue inget? karena jam setengah 8 pagi, abang-abang majalah Bobo udah nganterin) ada yang goyangin grendel di pager. anjing gue (si chocho) ngegonggong, gue keluar dan ternyata ada pak pos, dia bawa paketan bersampul cokelat. gue udah tau itu paket bakalan dateng, haha dengan PD gue mamer ke mama dan papa. pas di bukaaaa, gue dapet krayon, topi, dan kaos dari Majalah Bobo dengan sayembara Bibi Titi Teliti. hahaha akhirnyaaa penantian gue terjawab.

----

setelah itu, entah beberapa minggu setelahnya ada sepucuk surat ada di selipan gerbang rumah, gue pulang sekolah dan ternyata ada yang ngajak sahabat pena, lupa namanya tapi yang gue inget asalnya dia dari Bangka Belitung. lupa berapa kali balas-balasan surat sampai kirim-kiriman foto segala. dia juga sempat kasih kaos dan gue juga pernah kasih dia tas kecil dan gelang-gelangan hasil tugas kerajinan tangan dan kesenian di sekolah (gelang dari gumpalan kertas kalender di potong panjang trus dilinting-linting di lem)
semuanya berubahhh semenjak gue lulus SD dan sekolah di SMP daerah Duren Sawit. jarak jadi alasan gue ga pernah ke kantor pos lagi, dan lebih sedihnya adalah gue meninggalkan sahabat pena gue itu tanpa menjelaskan alasan ga pernah kirim surat lagi.

------

pada saat gue dapat tugas dokumenter di semester 4 tahun 2010, gue sama temen kelompok berinisiatif untuk liputan dokumenter di gedung Filateli dan museum Filateli. akhirnya setelah PDKT bolakbalik di TMII, gue kenal sama Ibu Fiana (yang jaga di Museum Filateli TMII), kenal sama pak Broto (kalau ga salah) dan pak siswanto di Kantor Filateli Jakarta (jalan pos) bersama kelompok kerja, gue yang ngerangkap jadi reporter dan kamerawan melakukan wawancara dan mengenal kembali apa itu hobby gue waktu kecil (gue belanja used stamps di lantai 2 KFJ) hehehe *pake uang dari director gue sih itu belanjanya*
kelar dokumenter itu, gue pun larut dalam kesibukan para adolescence (anak remaja beranjak dewasa alias dewasa yang masih muda lah gitu) lulus diploma, cari kerjaan sanasini dan akhirnya melebur dalam dunia kerjaan yang ga kenal waktu rehat melancarkan hobby.

------

beberapa bulan lalu tepatnya bulan Juli 2014, gue memantapkan diri bahwa gue mau liburan tapi yang menghasilkan sebuah karya untuk hadiah anniversary pacaran gue yang genap 2 tahun. belanja lah gue ke mall ambasador, mampir ke toko Kristik (beli pola sapi dan mulai nyulam). setelah jadi, gue kasih itu kristik sapi kecil ke pacar gue. ceritanya mau ngecek harga pola kristik di instagram.. ehh yang muncul adalah instagram orang Rusia yang ternyata suka kristik dan kartupos. gue baca dia punya komunitas namanya postcrossing alhasil gue cek dong ke oom gugel. terbukalah itu website www.postcrossing.com, hehe dengan ga banyak nyari info gue register, dan bingung setelah terdaftar.

setelah gue nyari info sana-sini, gue baca beberapa blog tentang rules di website postcrossing, gue akhirnya ngerti gimana cara minta 5 alamat pertama dan ngirim kartupos ke alamat yang dituju. tapiii, gue mulai ngirim kartu pos itu yaaa awal september. hehe *karena gue sok sibuk ngumpulin postcard (itu juga malak tante tante gue kalau lagi mampir ke toko buku, inget banget first time gue beli pc itu di Gramedia PIM 1)

dan september itu juga akhirnya gue join di Komunitas Postcrossing Indonesia di facebook yang mengenalkan gue dengan dunia per-kartupos-an. hehe :)
gue ga nyesel terjun lagi ke dunia pos. karena gue ngerasa dengan kartupos, gue bisa keliling dunia dan mengenal dunia lebih real. ga cuma ngeliat di layar hape atau leptop aja, tapi gue megang printout nya, ya itu kartupos, printout dari capture-an orang yang merasa gambar itu layak untuk orang lain ketahui.

hehe, inilah curhatan gue (lagi) di blog ga jelas tujuannya ini. ehhhehe
seenggaknya ada orang yang akan baca tulisan gue dan gue harap bisa mengerti maksud dari tulisan ini yang memang real cuma mau curhat. hahaha

yowis, sudah mau ganti hari.. besok gue cerita lagi ya kalau ada waktu.
selamat malam duniaaa..

nb. gue lagi kangen banget sama pacar gue di pulau borneo. rencananya besok dia pulang ke pulau Jawa, semoga saja Tuhan mengizinkan kami bertemu untu melepas rindu. amin.

Comments

Popular posts from this blog

Film Heart Attack a.k.a Freelance Movie (Thailand - 2015)

Poster Film Heart Attack (2015) Akhirnya, malam ini gue memberanikan diri menuliskan unek-unek mengenai film yang sudah gue tonton bersama pacar (jujur sih gue agak memaksakan dirinya untuk hadir di CGV Blitz tanggal 14 September 2015), maaf ya sayang :* Oke, fokus menulis pendapat: Menurut gue pribadi, film ini keren. hehe karena berdasarkan pengalaman pribadi dari sang sutradara yang pernah bekerja sebagai Freelancer di Thailand. Untuk film ini, P' Ter Nawapol berhasil membuat karakter Yoon (Sunny Suwanmethanont) menjadi seseorang yang workaholic alias gila kerja. Bekerja di bidang desain grafis menjadikan Yoon ga bisa bersosialisasi dengan lingkungannya hingga ga bisa memperhatikan dirinya sendiri. Pertanyaan terkeren yang ada di film ini dan sering kali kita lupakan adalah "Makan untuk hidup? atau hidup untuk makan?" Kata-kata itu merupakan tamparan keras bagi seseorang yang meleburkan dirinya untuk sebuah pekerjaan. Pada awal film, P' Ter membuat...

liburan dadakan (1)

ini semua bermula...tepatnya tanggal 23 februari 2015. tante gue ngajak pergi ke kuala lumpur untuk jemput tante gue yang hari minggu berangkat kesana duluan sama temennya. oke, prepare pertama yang kami lakukan adalah mental. melancong ke negeri orang tanpa persiapan itu rasanya nanonano. beneran random, bukan masalah takut nyasar atau gimana. tapi akan kah kita dengan mudahnya ketemu sama tante gue yang sudah duluan disana. jadi, kami menentukan meeting point yaitu McDonalds Bukit Bintang. tanggal yang sama, pas banget itu hari senin yang cukup crowded menurut gue, karena gue dan tante gue yang ngajak berangkat, segera melakukan riset dadakan di semua browser di laptop dan hp. nyari tahu akses ke bukit bintang dari bandara. lalu dari bandara kita harus kemana lagi, karena ga mungkin kayak melakukan rescue yang cuma jemput doang abis itu balik ke jakarta, rugi bandar cyiiin (kalau kata tante gue). intinya pada malam hari sebelum tgl 24 februari, nomor paspor gue udah dipegang sam...

Berharap Bisa Bertemu Ter (Chantavit Dhanasevi) #OneDayID

Fans mana yang tidak senang akan kabar bahwa artis yang digemarinya akan datang ke Kota dimana dia tinggal. Haha itu yang saat ini gue rasakan saat membaca salah satu tweet dari perusahaan bioskop di kota gue tinggal, CGV Blitz. tweet dari @cgvblitz Senang banget kannn! Alhamdulillah. Sekarang gue cuma bisa berdoa semoga aja ada keajaiban untuk gue mendapatkan tiket untuk bertemu dengan Ter Chantavit dan Banjong Pisanthankun. Ahhh! Can't wait to join the quiz. Infonya, besok @cgvblitz di akun twitternya akan membagikan tiket untuk Meet and Greet #OneDayID ++++++++ For your information: Poster Film OneDay akan rilis tanggal 15 September 2016 di @CGVBlitz Jadi, yang minat nonton Denchai dan Nui di Bioskop, segera pantengin situs CGVBlitz dan Cinemaxx yaaa. Dua bioskop itu akan menayangkan film OneDay! Thank you sudah singgah di blog ini. Komentar juga boleh. hehe Makasii.